Bukan rahasia umum lagi bahwa berjualan online menjadi peluang bisnis yang menjanjikan saat ini khususnya di masa pandemi. Kehadiran berbagai marketplace menjadi angin segar bagi pelaku bisnis dalam berjualan online secara praktis. Apalagi berbagai marketplace sudah diintegrasikan dengan payment gateway Indonesia sehingga segala proses transaksi pun juga lebih aman dan praktis. Nah, tidak hanya menawarkan kemudahan dalam transaksi. Berjualan di marketlplace juga memperbesar peluang untuk memperluas bisnis Anda. Sebelum memulai berjualan online, ada baiknya ketahui juga istilah-istilah yang mungkin sering Anda temui seperti reseller dan dropshipper. Lantas apa itu reseller dan dropshipper?
Reseller dan dropshipper memiliki peran yang cukup penting dalam dunia bisnis. Apalagi di era seperti sekarang ini yang melibatkan banyak sekali sistem penjualan online. Namun, tahukah Anda apa perbedaan dari keduanya? Perbedaan reseller dan dropshipper terletak pada sistem masing-masing yang ada di dalamnya. Untuk lebih jelasnya, Anda bisa cek pembahasan di bawah ini.
Perbedaan Reseller dan Dropshipper
Terdapat beberapa aspek yang membuat reseller dan dropshipper memiliki perbedaan Di antara perbedaan tersebut adalah sebagai berikut:
- Dalam Hal Stok Barang
Perbedaan pertama yang membuat reseller dan dropshipper memiliki perbedaan ada pada stok barangnya. Seorang reseller umumnya harus menyetok barang walau dalam jumlah sedikit. Meskipun beberapa supplier ada yang tidak mengizinkan resellernya untuk menyetok barang sendiri
Sementara itu, dropshipper hadir sebagai tokoh di dalam bisnis yang hampir sama seperti reseller tapi tidak perlu menyetok barang terlebih dahulu.
Baca Juga: Strategi Untuk Meningkatkan Penjualan Di Toko Online
- Dalam Hal Modal
Selanjutnya, perbedaan reseller dan dropshipper terletak pada modal. Reseller cenderung harus memiliki modal walaupun kecil guna menyetok barang yang hendak dijual. Berbeda dengan hal tersebut, seorang dropshipper cenderung lebih fokus pada penjualan atau yang berhubungan langsung dengan pelanggan. Itu sebabnya dropshipper tidak memerlukan modal sebagaimana reseller sebab tidak perlu menyetok barang terlebih dahulu.
- Marketing atau Pemasaran
Dalam hal pemasaran, reseller dianggap lebih fleksibel sebab memegang barangnya secara langsung. Dengan demikian, pelanggan tidak perlu menunggu terlalu lama terkait konfirmasi ketersediaan barang. Sentara, dropshipper harus melakukan konfirmasi kepada supplier terlebih dahulu ketika terdapat pembeli yang membutuhkan barang yang dijualnya.
- Pengiriman
Perbedaan reseller dan dropshipper poin selanjutnya terdapat pada aspek pengiriman. Dalam pengiriman yang dilakukan oleh reseller selain mencari konsumen, dirinya juga melakukan pengemasan dan pengiriman barangnya sendiri. Sementara, dropshipper memiliki kinerja yang hanya sebatas pada penawaran produk sehingga tidak perlu repot-repot untuk melakukan pengiriman maupun pengemasan. Sebab, hal tersebut menjadi tugas supplier yang bekerjasama dengannya.
Itulah beberapa perbedaan reseller dan dropshipper yang harus Anda ketahui di dalam dunia bisnis.